Langkah Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Alam
Langkah Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Alam – Menurut laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berdasarkan geologi. Indonesia terletak di tiga lempeng tektonik, yaitu Eurasia, Pasifik, dan Hindia-Australia. Kondisi ini menyebabkan Indonesia rentan dari gempa bumi, tsunami, letusan gunung api dan jenis-jenis geologi lainnya. Ancaman bahaya gempa bumi tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia, baik skala kecil maupun besar.
Kemudian, Indonesia juga terletak di garis khatulistiwa, berdasarkan hidrometeorologi. Posisi geografis ini membuat Indonesia hanya memiliki dua musim, yaitu penghujan dan kemarau. Ketika musim hujan turun dan curahnya tinggi, kondisi ini memicu banjir, tanah longsor atau puting beliung. Sebaliknya, kalau terjadi musim kemarau, risiko bencana alam yang bisa terjadi adalah kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan.
1. Mencatat Nomor Penting
Ada nomor-nomor penting yang sebaiknya kamu catat untuk mengantisipasi bencana.
- Kepolisian: 110
- Nomor Tunggal Kedaruratan: 112
- Pemadam kebakaran: 113
- SAR: 115
- Informasi dan perbaikan kerusakan dan gangguan telepon: 117
- Ambulans dan gawat darurat: 118 dan 119
- Layanan kereta api: 121
- Posko Kewaspadaan Nasional: 122
- Informasi dan perbaikan kerusakan dan gangguan listrik: 123
- Posko bencana alam: 129
- Palang Merah Indonesia: 021-4207051
2. Menyiapkan Perbekalan untuk Tiga Hari
Kamu bisa memasukkan perbekalan untuk tiga hari di tas siap bencana untuk menghadapi bencana alam.
- Makanan dan minuman, kamu bisa memasukkan makanan dan minuman kemasan ke perbekalan. Seperti mi instan, telur beras, kornet, roti, susu, serta air minum kemasan.
- Kotak P3K, kotak ini berisi P3K seperti plester dan alkohol. Jangan lupa memasukkan obat-obatan pribadi, pembalut, tisu kering, tisu basah, hand sanitizer, serta hanuk kecil.
- Alat bantu penerangan dan charger, sebaiknya kamu membawa charger untuk mengisi daya telepon genggam agar komunikasi tidak terputus dan membawa alat bantu penerangan.
Baca Juga : 5 Tips Atasi Kantuk Tak Tertahan Waktu Bekerja
3. Mengamankan Dokumen Penting
Sebaiknya, kamu menyiapkan salinan dokumen penting jika terjadi bencana alam. Kamu bisa memfotokopi semua dokumen penting jika terjadi bencana alam. Kamu bisa memfotokopi semua dokumen dan identitas penting agar punya salinan berkas. Salinan ini berupa sertifikat rumah. ijazah sekolah, kartu keluarga, akte lahir, serta buku nikah.
4. Membentuk Komunitas Tangguh Bencana
Ada baiknya masyarakat dilingkungan tempat tinggalmu membentuk komunitas tanggap bencana. Biasanya komunitas ini beradal dari karang-taruna. Komunitas ini akan melakukan hal-hal tanggap bencana, seperti menentukan jalur evakuasi dan posko pengungsian.
5. Melapor Kepada Kelurahan, Kecamatan, atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Jika kamu melihat atau mengetahui tanggul bocor atau rusak, atau listrik korslet, lebih baik masyarakat melaporkan kepada kelurahan, kecamatan atau BPBD untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.
6. Dana Darurat
Yang tidak kalah penting adalah uang. Sebaiknya kamu menyiapkan uang untuk menghadapi risiko bencana alam. Misalnya untuk membeli makanan dan minuman, obat-obatan, serta pakaian. Tidak hanya itu, uang juga diperlukan untuk memperbaiki rumah yang rusak akibat diterjang banjir atau digoyang gempa, serta biaya servis kendaraan yang rusak.
Maka dari itu keberadaan dana darurat itu penting. Yang berfungsi untuk menutup kebutuhan yang mendesak, seperti meng-cover semua biaya perbaikan kerusakan rumah dan kendaraan akibat bencana alam. Jumlah dana darurat ini bervariasi, bergantung kepada jumlah tanggungan, dana darurat yang diperlukan mencapai 3-6 kali pengeluaran bulanan. Jika kamu sudah menikah dan memiliki tanggungan, jumlah dana darurat yang diperlukan mencapai 6-12 kali pengeluaran bulanan. Pengeluaran ini mencakup kebutuhan pokok, cicilan dan tagihan, hingga ongkos transportasi.