Pentingnya Pembelajaran Sosial dan Emosional Sejak Di Usia Muda
kabarrakyatmerdeka.com – Melalui pembelajaran ini, siswa dapat belajar bagaimana cara mengelola emosi dengan baik, menunjukkan empati pada orang lain, membangun hubungan yang sehat, menetapkan tujuan, dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab dalam hidupnya. Dulu, pembelajaran sosial emosional ini belum dipraktekkan secara umum di pendidikan Indonesia. Padahal, SEL menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kesuksesan siswa di sekolah, pekerjaan, maupun kehidupan sosialnya.
Nah, saat ini melalui Kurikulum Merdeka, pembelajaran sosial emosional sudah mulai diterapkan pada siswa. Hal ini dikarenakan, kegiatan pembelajaran di kurikulum baru ini terpusat pada siswa (student centered) sehingga siswa diharapkan tidak hanya memiliki intelegensi yang baik saja, tapi juga keterampilan sosial emosional yang baik. Sebab, seseorang dengan keterampilan sosial emosional yang kuat lebih mampu mengatasi tantangan sehari-hari dan mendapat manfaat secara akademis, profesional, dan sosial.
Tujuan Pembelajaran Sosial Emosional
Dalam menerapkan pembelajaran sosial emosional diperlukan kerja sama yang baik seluruh komunitas sekolah agar tujuan dari pembelajaran ini tercapai. Adapun tujuan SEL adalah sebagai berikut.
Memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa tentang diri sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.
- Membantu siswa dalam memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang akan membantu mereka dalam memahami emosi yang dirasakan, mengembangkan identitas mereka, dan menetapkan tujuan.
- Mengurangi stress dan tekanan yang dialami dalam proses belajar.
- Siswa mampu mencapai kebahagiaan dan keberhasilan dalam hidup dengan keseimbangan antara kompetensi akademik dan sosial emosional.
Manfaat Menerapkan Pembelajaran Sosial Emosional
Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh siswa apabila sekolah menerapkan pembelajaran sosial emosional. Apa saja manfaatnya?
1. Meningkatkan empati terhadap orang lain
Empati adalah kemampuan seseorang dalam memahami perasaan dan perspektif orang lain. Empati juga sering dianggap sebagai keterampilan sosial inti. Sayangnya, kemampuan berempati sering diabaikan dalam kurikulum sekolah.
Dengan menerapkan pembelajaran sosial emosional, akan mendorong siswa untuk mempertimbangkan perspektif dan perasaan teman sebaya, guru, dan orang tua mereka. Mempraktikkan empati adalah pintu gerbang untuk membangun keterampilan penting lainnya seperti penyelesaian konflik, komunikasi yang sehat, dan kebaikan terhadap orang lain.
2. Meningkatkan keterampilan membangun hubungan baik
Pembelajaran sosial emosional juga meningkatkan keterampilan siswa dalam membangun hubungan yang baik dan sehat. Ketika siswa belajar menempatkan diri pada posisi orang lain dan melatih empati, mereka juga menjadi lebih terampil dalam membangun dan memelihara hubungan dengan baik. Ini berlaku dalam hal mengetahui bagaimana menjadi teman yang baik, mengenali emosi orang lain, dan terlibat dalam penyelesaian konflik.
Pembelajaran ini juga mengajarkan siswa bagaimana cara bekerja sama yang baik dengan orang lain dan melatih kerja sama tim. Keterampilan bekerja sama yang baik tidak hanya bermanfaat untuk siswa di kelas saja, tapi juga dalam lingkungan sosial dan dunia kerja nantinya. Anda dapat menemukan berbagai informasi tentang berita terbaru hingga berita tentang pendidikan hanya di https://kabarrakyatmerdeka.com/
3. Meningkatkan prestasi akademik
Melansir dari The Circle Education, pembelajaran sosial emosional dapat meningkatkan prestasi akademik siswa. Hal ini dikarenakan, ketika siswa merasa didengarkan dan dihormati di kelas, mereka dapat lebih mudah fokus pada pembelajaran dan merasa percaya diri dengan kemampuan mereka. SEL juga membuat perilaku siswa di sekolah menjadi lebih baik, meningkatkan kehadiran mereka di sekolah, dan memotivasi mereka untuk belajar.
4. Meningkatkan kesadaran diri dan rasa percaya diri
Social emotional learning juga dapat meningkatkan kesadaran diri dan rasa percaya diri siswa. Sebab, SEL mendorong perubahan perkembangan di mana siswa yang biasanya bergantung pada orang lain dalam memutuskan bagaimana mereka bertindak dan bersikap, kini lebih percaya diri untuk menentukan arah mereka sendiri.
Baca Juga : Peran Penting Orang Tua Dalam Menentukan Pendidikan Anak
Pembelajaran ini memungkinkan anak-anak untuk membangun rasa percaya diri dan percaya terhadap diri sendiri. Selain itu, pembelajaran sosial emosional juga meningkatkan kesadaran diri remaja dengan mengajari mereka untuk memperhatikan bagaimana tindakan dan keputusan mereka memengaruhi diri mereka sendiri dan orang lain.
5. Mengurangi tekanan emosional
Menerapkan pembelajaran sosial emosional dapat mengurangi tekanan emosional yang dirasakan oleh siswa. Sebab, pembelajaran ini membekali siswa dengan kemampuan dalam mengatur diri sendiri, serta mengelola dan mengatasi emosi sehingga rasa cemas, depresi, dan stres yang dirasakan siswa dapat berkurang.
Kompetensi Pembelajaran Sosial Emosional
Menurut Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL), ada lima kompetensi inti dalam pembelajaran sosial emosional, yaitu:
1. Manajemen diri (self-management)
Kompetensi manajemen diri atau self-management berkaitan dengan kemampuan siswa dalam mengelola emosi, pikiran, dan perilaku di berbagai situasi. Kemampuan ini juga berhubungan dengan cara siswa menangani stres, mengontrol keinginannya, dan bertahan saat menghadapi tantangan.
2. Kesadaran sosial (social awareness)
Kesadaran sosial atau social awareness adalah kemampuan yang berkaitan dengan empati. Siswa yang memiliki empati yang tinggi mampu memahami, menghormati, dan menempatkan diri pada posisi orang lain yang mungkin berasal dari latar belakang atau budaya yang berbeda darinya.
3. Kesadaran diri (self-awareness)
Kesadaran diri atau self-awareness adalah kemampuan seseorang dalam mengenali emosi, pikiran, nilai, dan diri sendiri secara akurat. Siswa yang memiliki tingkat kesadaran diri yang tinggi dapat mengenali keterkaitan antara perasaan, tindakan, dan pikiran yang dilakukan. Siswa juga memiliki kesadaran diri yang tinggi terkait kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sehingga tingkat percaya diri, mindset, dan memiliki rasa optimis yang sangat kuat.