Fakta Dibalik Layar pembuatan Film Horror
Fakta Dibalik Layar pembuatan Film Horror – Saat membahas film horror pasti yang teringat adalah jumpscare yang mendadak muncul dan bikin kaget. Nah, baru-baru ini PechaKucha Night Vol. 48 Jakarta kembali hadir dan mengulik lebih dalam lagi soal fakta genre horor yang tidak pernah kehabisan penggemar. Acara tersebut diselenggarakan di Taman Isamil Marzuki, Jakarta. Dengan mengusung tema Fearful Fables, Playful Phantoms. Empat narasumber mulai dari Ahi Natottama, WD Willy, Ramdanis Danzenk dan Putri Ayudya, mengajar audiens untuk melihat genre horor dari berbagai perspektif.
1. Pengabdi Setan
Aghi Narottama compeser film dari Pengabdi Setan, Inang dan Di Ambang Kematian mengungkap dirinya memiliki metode unik dalam membuat sound design untuk film horor. Agar seramnya sampai ke pnonton, dia harus memancing dirinya untuk merasa ketakutan terlebih dahulu. Jadi membaca script, riset dan membuat musiknya biasanya di lakukan saat tengah malam dan dalam keadaan gelap gulita. Ini menyimpulkan bahwa behind the scenes dari pembuatan film horor justru lebih menyeramkan.
2. Mengamas Rasa Takut Menjadi Karya
Sejalan dengan Aghi, WD Willy juga mengemas ketakutan yang di rasakanya menjadi sebuah karya apik. Lewat sebuah exhibition yang di gelar pada Mei lalu, pria yang berprofesi ilustrator tersebut memperkenalkan kreasi ulang dari berbagai hantu tradisional indonesia dengan tampilan yang lebih lucu.
Beliau berusaha untuk mengembangkan rasa takutnya menjadi sebuag karya. Total ada 11 karakter hantu Indonesia yang di bikin di mana ada pocong, buto ijo, suster ngesot dan lainnya. Jadi film-film ini di buat agar orang-orang tetap bisa nikmatin hantu meskipun sempat takut.
3. Proses Pengerjaan Set Film Horor
Ramdani Danzenk selaku art director yang sudah akrab dengan pembuatan film horor juga di hadirkan sebagai narasumber. Pria ini yang terlibat di berbagai film, seperti Malam Jumat Kliwon dan Pengabdi Setan yang menyebutkan bahwa proses pembuatannya mengerikan.
Sudah sering syuting di tempat-tempat angker, seperti rumah sakit terbengkalai dan lagi harus menambahkan elemen-elemen seram seperti kabut, cahaya minim atau suara bisikan untuk menggambarkan keberadaan makhluk halus dan lain sebagainya.
Baca Juga : Fakta Mengejutkan Tentang Segitiga Bermuda Masalembo
4. Horor Bukan Hanya Sekedar Jumpscare
Sebagai Aktris dengan julukan Ratu Film Horor, Putri Ayudia, memandang genre horor bukan hanya sebagai sebuah Jumpscare tetapi juga harus memiliki pesan moral yang di sampaikan. Bagi beliau horor adalah media yang kuat untuk menyampaikan komentar sosial, pesan moral atau kritik terhadap masyarakat. Di dalamnya juga ada kolaborasi yang sejalan antara pemain dan tim produksi. Jadi film horor bukan hanya sekedar jumscare tetapi juga kolaborasi.
5. Pengalaman Mistis Kru
Selama pembuatan fil horor kru dan pemain seringkali mengalami kejadian aneh dan mistis. Baik dari lokasi syuting maupun penginapan. Beberapa kru mengaku bahwa merasa di awasi atau mengalami gangguan ghaib.
6. Kisah Nyata
Banyak film horor yang di adaptasi dari kisah nyata atau cerita rakyat. Misalnya The Conjuring, di dasarkan pada kasus investigasi paranormal dari keluarga Warren, sementara The Exorcist terinspirasi oleh kisah nyata pengusiran setan dari seorang anak laki-laki.
7. Kecelakaan di Lokasi Syuting
Banyak dari film horor yang memiliki cerita di balik layar yang lebih menyeramkan di banding film itu sendiri. Misalnya saat syuting film SCREAM (1996). Seorang aktor benar-benar tertusuk payung saat syuting adegan klimaks. Di film Conjuring 2, kru dan pemain mengalami gangguan aneh saat syuting termasuk dengan suara-suara misterius dan pergerakan properti yang tidak wajar.