Fakta Menarik Tradisi Nepal Kumari: Sang Dewi Hidup
Fakta Menarik Tradisi Nepal Kumari: Sang Dewi Hidup – Di Nepal terdapat sebuah bentuk kepercayaan yang unik. Dimana seorang anak gadis muda akan di anggap sebagai “dewi hidup” dan menjadi sosok inkarnasi Dewi Taleju serta manifestasi Dewi Durga. Secara etimologis, Kumari di ambil dari bahasa Tamil yang berarti gadis praremaja atau gadis yang belum mengalamu menstruasi. Kumari memiliki peran yang sangat penting di Nepal mengingat kepercayaan agama Buddha dan Hindu di Nepal sangat kental.
Contohnya saja, sebelum membuat kebijakan besar, perdana menteri Nepal akan berkunjung ke kuil Kumari untuk meminta berkat kepada Sang Dewi agar kebijakan yang di buatnya dapat bermanfaat bagi warga Nepal. Namun, budaya Kumari sering di kecam oleh masyarakat internasional di karenakan di anggap sebagai eksploitasi anak di bawah umur dan memberikan dampak psikologis terhadap anak tersebut.
1. Syarat Menjadi Kumari
Proses untuk menemukan Sang “Dewi Hidup” merupakan proses yang sangat rumit dengan kriteria yang sangat luas. Proses pemilihan Kumari akan di lakukan dan di awasi oleh 5 senior Buddha Bajracharya, imam kepala kerajaan, imam Taleju dan astrolog kerajaan. Beberapa karakteristik dasar yang menjadi syarat Kumari adalah memiliki kesehatan yang baik, tidak memiliki luka dan bekas luka di tubuh, tidak cacat, belum mengalami menstruasi dan tidak ada gigi yang hilang.
Jika telah memenuhi syarat tersebut para gadis Calon Kumari akan melewati pemeriksaan lebih lanjut dan harus memenuhi 32 kesempurnaan tubuh atau yang di kenal dengan sebutan Battis Lakshan:
- Tubuh seperti pohon beringin
- Bulu mata seperti sapi
- Leher seperti cangkang keong
- Dada seperti singa
- Suara lembut dan jernih seperti bebek
- Horoskop yang sama dengan Raja Nepal
- Tanda ketenangan dan keberanian
- Rambut hitam lurus dan bermata gelap
- Tangan dan kaki yang halus dan lembut
- Paha seperti rusa
- Lidah kecil dan lembab
- Organ seksual yang kecil dan tersembunyi
Baca Juga : Tradisi Perayaan Tahun Baru Unik di Dunia
Selain itu, gadis-gadis tersebut tidak boleh takut dengan darah dan manusia bertopeng. Setiap gadis akan menyaksikan beberapa kerbau yang di sembelih dan pria bertopen yang menari diatas darah. Jika gadis tersebut menunjukkan tanda-tanda ketakutan, maka ia dianggap tidak layak atas kekeuatan Dewi Taleju dan gagal menjadi Kumari. Selain itu, gadis yang terpilih harus berhasil menebak mana benda milik Kumari sebelumnya di antara benda serupa.
2. Kehidupan Seorang Kumari
Setelah menjadi seorang kumari, gadis tersebut harus mengikuti berbagai macam peraturan yang sangat ketat. Kumari akan tinggal di dalam istana Kumari dan hanya meninggalkan istana untuk tujuan seremonial. Keluarga kumari jug atidak boleh terlalu sering berkunjung dan di haruskan bersikap formal. Cara pakaian dan dandan juga mengikut peraturan kuil. Semua tindaka Kumari akan di tafsirkan sebagai ramalan kehidupan pengunjung.
- Menangis atau tertawa keras berarti akan mendapat penyakit serius atau kematian
- Menggosok mata berarti kematian yang akan segera terjadi
- Tubuh yang bergemetar berarti akan di penjara
- Memilih persembahan makanan berarti akan mengalami kesulitan finansial
3. Sang “Dewi Hidup” Kembali Menjadi Manusia
Seorang kumari di anggap telah kehilangan kekuatan Dewi Taleju jika setetas darah telah keluar dari tubuhnya. Oleh karena itu, saat seorang Kumari telah memasuki masa remaja dan muali menstruasi pertama, maka pencarian Kumari baru akan di mulai. Dalam beberapa kasus, gelar kumari dapat hilang jika ia menderita luka yang menyebabkan dara keluar dari tubuhnya. Hal ini terjadi karena adanya kepercayaan jika setetes darah telah keluar dari tubuh Kumari ia akan menjadi manisa kembali dan kehilangan kekuatan Dewi Taleju yang dianugerahkan padanya. Nah itu dia, fakta menarik tradisi Nepal Kumari.